TANGSEL - Kesehatan Benny Likumahuwa menurun seiring keputusan pemerintah menerapkan PSBB di masa pandemi Covid-19. Menurut cerita putra Benny, Barry Likumahuwa, penerapan PSBB membuat pertemuan rutinnya dengan sang ayah terkendala sehingga berdampak pada kondisi psikis pria 73 tahun.
"Biasanya kita rutin kayak seminggu sekali gitu ketemu, makan. Saya juga enggak berani ke sini kan, takutnya saya bawa Covid-nya ke orang tua kan. Lama banget saya enggak bisa ke sini," ungkapnya di rumah duka di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/6/2020).
Baca Juga:
Tutup Usia, Benny Likumahuwa Idap Diabetes dan Gangguan Ginjal
Benny Likumahuwa di Mata Bens Leo: Humoris dan Tidak Sombong
Barry sejatinya berencana mengunjungi Benny Likumahuwa hari ini. Namun tak pernah terbayang dalam benak Barry bila kunjungannya kali ini bertujuan untuk mendampingi jasad Benny.
"Rencananya memang saya hari ini mau ke sini, cuma ya Tuhan berkehendak lain," tutur pria 36 tahun.
Meski begitu, Barry tetap ikhlas melepas kepergian Benny Likumahuwa. Mengingat perjuangan Benny melawan penyakit juga tidak mudah.
Baca Juga:
5 Idol K-Pop yang Pernah Jadi Korban Perlakuan Rasisme
Film Eyes On Me dari IZ*ONE Dominasi Penjualan Tiket Bioskop di Korea
"Papa perjalanannya sudah panjang. Jadi ya saya merelakan saja, ikhlas saja. Pasti ini yang terbaik kan. Tuhan tahu yang terbaik," pungkasnya.
Benny Likumahuwa meninggal dunia pagi tadi sekira pukul 08.30. Sang musisi jazz menghembuskan napas terakhir di kediamannya setelah sempat menjalani cuci darah rutin.
(aln)