Suami Disebut Pengangguran, Rina Nose Beri Jawaban Menohok

JAKARTA – Suami Rina Nose, Josscy Vallazza Aartsen dituduh pengangguran oleh netizen di salah satu kolom komentar Instagramnya. Menjawab tudingan tersebut, seniman 36 tahun itu memberikan jawaban menohok.

Baca Juga: Akhirnya, Rina Nose Blakblakan Bicara Proses Pernikahan

Rina Nose tak mempermasalahkan apakah sang suami tidak memiliki pekerjaan atau berstatus sebagai pengusaha kaya. Sebab pelantun Maju Mundur Cantik ini tak menggantungkan hidup pada seorang laki-laki.

“Gue sudah mandiri sejak dini,” jawab Rina Nose yang kemudian diunggah di Insta Story pada 19 Januari 2020.

Bukan hanya dituduh tak memiliki pekerjaan, Josscy juga disebut numpang tenar pada Rina Nose dan berharap menjadi artis. Mengenai hal tersebut, pemilik nama lengkap Nurina Permata Putri itu memberikan informasi mengenai apa yang dimaksud dari profesi artis.

“Artis itu seniman. Seseorang yang mahir dalam bidang seni atau bekerja menciptakan seni. Memiliki imajinasi dan kreativitas dalam mengolah banyak hal menjadi seni,” jelasnya di Insta Story.

Merujuk pada pengertian tersebut, Rina Nose pun menyebut jika sang suami sudah seorang artis. Pasalnya, Josscy yang merupakan lulusan Master of Arts Film Studies bekerja di belakang layar. Ia membuat dan menyutradarai beberapa film di Belanda.

Baca Juga: 4 Kejanggalan Undangan Pernikahan Gisella Anastasia dan Wijaya Saputra

“Jadi suami saya itu ARTIS,” tegasnya.

Melansir IMDb, Josscy Aartsen tercatat pernah menyutradarai sekaligus menjadi penulis di 4 film pendek sejak tahun 2006. Pria asal Belanda ini juga pernah terlibat dalam film The Tarix Jabrix (2009).

Rina Nose menyayangkan fakta bahwa orang-orang memahami definisi artis hanya untuk mereka yang muncul di televisi ataupun film. “Padahal orang-orang yang menciptakan seni (penari, pantomim, pelukis, penulis, sutradara tanpa masuk televisi) itu namanya artis (seniman),” papar Rina.

Bintang film Rumah Kentang ini berharap lewat penjelasannya, masyarakat mendapat pengetahuan yang lebih luas. Sehingga ke depannya tidak ada lagi yang asal bicara mengenai sesuatu yang bahkan tak mereka pahami.

(LID)