JAKARTA - Adipati Dolken, Ayushita, Bryan Domani hingga Mawar De Jongh berkesempatan untuk menghadiri pameran jejak Langkah Karya Pramoedya di lantai 4 RBOJ Cafe, Warung Buncit, Jakarta Selatan pada Senin (5/8/2019).
Baca Juga: Alasan di Balik Barengnya Rilis Film Perburuan dan Bumi Manusia
Adipati Dolken sebagai bintang di film Perburuan mengapresiasi pameran Jejak Langkah Pram tersebut. Menurut aktor 27 tahun itu, pameran tersebut bisa menjadi wadah generasi milenial untuk belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan.
"Sambil ngopi juga bisa lihat perjuangan pak Pram yang dipamerkan di sini. Bagi saya, di tengah keterbatasan beliau untuk menuangkan ide dalam menulis, ini adalah karya yang brilian," kata pria yang akrab disapa Dodot ini.
Ayusitha yang juga bagian dari cast Perburuan menambahkan jika semangat Pramoedya menjadi contoh yang bisa ditiru olehnya dan masyarakat Indonesia. "Dia (Pramoedya) dipenjara hampir 20 tahun, tapi konsisten dan enggak menyerah untuk bisa terus menulis. Itu sih yang bisa aku jadikan inspirasi untuk terus semangat," tutur Ayushita.
Sementara itu, Mawar De Jongh sebagai pemeran Annelies di film Bumi Manusia turut mengungkapkan rasa senangnya karena bisa melihat karya-karya milik Pram dari dekat.
"Menurut aku, pak Pram adalah seorang yang ingin bebas dan berani mengutarakan isi hatinya dalam bentuk karya tulis. Aku senang banget akhirnya bisa melihat karya Pram dipamerkan,” jelasnya.
Menginisiasi Pameran Jejak Langkah Pram, Frederica selaku produser dari Falcon Pictures yang membuat dua film Pramoedya, Bumi Manusia dan Perburuan berharap jika masyarakat nantinya tidak hanya mengenal Pram dari dua karya tersebut, tetapi karya lainnya.
"Jejak Langkah Pram ini dibuat agar masyarakat merasakan karya-karya Pram. Karena beliau termasuk salah satu penulis produktif yang dimiliki Indonesia. Karyanya yang terbit ada 52. Belum termasuk karya yang hilang dan tidak sempat terbit, jadi semoga bisa lebih dekat dengan Pram lewat pameran ini," jelasnya.
Pameran yang berisi tentang perjalanan hidup seorang Pramoedya Ananta Toer dalam menghasilkan karya sastranya ini akan digelar selama bulan Agustus 2019. Pameran yang dibuka secara gratis ini sekaligus menyambut film Bumi Manusia dan Perburuan yang akan tayang 15 Agustus 2019.
Saat awal memasuki area pameran, pengunjung akan langsung disambut dengan tulisan Pram yang berbunyi, "Menulis adalah sebuah keberanian."
Baca Juga: Dinikahi Bangsawan Swiss, Pria Indonesia Ini Punya 35 Kuda hingga Ladang Gandum
Sudut lainnya juga menunjukkan proses menulis Pram yang sudah dimulai sejak pendidikan setara Sekolah Dasar hingga pria 81 tahun ini harus menulis secara diam-diam saat ia dipenjara di Pulau Buru, Maluku. Ada pula mesin tik hingga belasan buku sebagai wakil dari karya sastra yang dihasilkan oleh Pramoedya Ananta Toer.
(LID)