Pocong Jadi Makhluk Halus Pertama yang Dilihat Citra Prima

JAKARTA - Citra Prima menjadi salah satu orang yang punya kemampuan melihat makhluk-makhluk halus. Kemampuan itu dimilikinya sejak berusia 9 tahun setelah dirinya mengalami mati suri.

Sudah memiliki kemampuan dapat melihat hal-hal mistis, lantas, makhluk halus apakah yang pertama kali dilihat oleh Citra Prima?

Baca juga: Terbuai Bujukan Agensi, Mantan Idol K-Pop Ini Pernah Bintangi Film Porno

Seperti yang tersaji dalam acara Indigo Talk pada YouTube, Citra Prima tampak mengungkapkan satu kejadian yang membuatnya ingin menangis saat dapat melihat sesosok pocong.

Citra bahkan harus bersahabat dengan makhluk yang terbungkus kain kafan putih itu selama 40 hari. Pengalaman tersebut awalnya cukup mengganggu kejiwaan Citra.

“Kalo inget ini agak-agak mau nangis sih. Jadi (waktu umur 9 tahun) ketika setiap malam saya tidur, saya tidur nyenyak tapi dalam keadaan tidur itu mata saya kayak melek tapi enggak bisa ngapa-ngapain. Tapi saya tahu ruangan bentuk kamar saya tahu. Tapi disamping saya, sejengkal segini, disamping saya itu pocong,” ungkap Citra Prima.

Lebih lanjut, Citra Prima menceritakan mengenai sosok pocong itu, dari segi bentuk wajahnya. Namun dari penglihatannya soal pocong ini, membuat jalan bagi Citra untuk mempunya kemampuan lebih.

 

“Wajahnya itu kaya wajah manusia, tapi udah ancur banget, lobang idung enggak ada. Dia ngamatin saya, sedangkan saya dalam keadaan tidur jadi harus liat-liatan. Perkataan yang dia ucapkan itu 'kamu harus berani melihat saya. Karena dikemudian hari, akan ada yang lebih serem dari saya'. Dan tahu itu terjadi selama 40 hari saja. Dalam waktu 40 hari itu ketika saya bangun itu capeknya luar biasa. Dalam arti saya mesti tidur dikelas,” paparnya.

Kendati demikian, dengan kejadian ini membuat Citra Prima harus mengalami stress. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama sehingga ia mulai dapat menerima kenyataan tersebut.

Baca juga: Berlakon Jadi Suami Istri, Ini Kesan Manis Lydia Kandou untuk Epy Kusnandar

“Satu minggu pertama saya stress karena lihat wajahnya. Saya tidur, dia (pocong) ngomong lagi, nanya-nanya gitu. Jadi kesannya kaya curhat. Minggu kedua saya mulai terbiasa. Dan minggu ketiga uda kaya temen biasa ngobrol aja gitu. Menjelang hari ke-40 dia bilang 'kamu uda lulus, kamu uda biasa ngeliat saya'. Di hari ke-40 memang uda enggak ada lagi. Uda ilang, enggak ada,” tutupnya.

(ady)