“Iya lah, dicuekin aja. Kalau ditanggapin nanti malah kesenengan doi (pembully),” sambungnya.
Menanggapi pembully di media soal akan membuatnya lelah dan menguras pikiran. Oleh sebab itu, langkah diatas diambil supaya tidak memberikan ruang luas pada si pembully untuk terus membully.
“Kita bacanya aja capek kan, masa dia nulis enggak capek - capek, plus mikir pula, mau bully apa. (Sering dibully) bukan kenyang lagi tapi udah gumoh,” pungkasnya.
(aln)