“Saya pulang membutuhkan alasan pada anak saya mengapa muka saya lebam-lebam dan memang saya ditanya dan saya jawab dipukuli,” kata Ratna dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Jawaban penganiayaan itu lantas tersebar ke semua pihak termasuk beberapa politisi. Namun dari hasil penyelidikan pihak berwajib tidak ditemukan bahwa Ratna telah dipukuli atau dianiaya.
“Jadi selama seminggu lebih cerita itu hanya berputar-putar saja di keluarga saya dan hanya untuk kepentingan saya berhadapan dengan anak-anak saya. Tidak ada hubungannya dengan politik. Tidak ada hubungannya dengan uang,” tegasnya.
Ratna pun meminta pemohonan maaf kepada berbagai pihak yang terkena dampak dari kebohongannya. Ia berjanji akan memperbaiki semua yang telah terjadi.
(aln)