JAKARTA - Kepulangan ustad Hari Moekti meninggalkan duka yang mendalam bagi para sahabat, tak terkecuali aktor sekaligus presenter Arie Untung. Suami dari Fenita Arie ini pun menceritakan pertemuan terakhirnya dengan ustad Hari Moekti.
Kabar duka mengenai ustad Hari Moekti tak kuasa membuat Arie Untung menahan air mata.
Melalui akun Instagram pribadi layaknya mengirim surat kepada ustad Hari Moekti, ayah 3 anak ini mengenang kembali pertemuan terakhir dengan sosok ustad yang biasa disapanya sengan sebutan Akang.
"Bulan lalu kita sebulan bareng di tabligh akbar. Ternyata itu acara terakhir kita. Maaf di Beberapa kesempatan break, saya banyak nanya-nanya agama sama akang, yang paling kena soal 'Riya dan Syiar' yang batasnya sangat tipis dan bagaimana menyingkapinya," ujar Arie dalam unggahan di Instagramnya, Senin (25/6/2018.)
- Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Rocker Hari Moekti Meninggal Dunia
"Di pertemuan terakhir Kang @harimoekti berderai air mata menceritakan ulang pengalaman hijrah beliau seperti menceritakan kembali sebagai pesan sebelum ditinggal pergi," lanjut Arie masih dalam unggahan yang sama
Aktor sekaligus presenter yang kini tengah berhijrah itu pun mengucapkan selamat jalan kepada pria yang telah menjadi gurunya itu. Arie pun sempat terbawa perasaan tatkala mengingat kembali kenangan bersama ustad.
"Selamat jalan Kang 'guru' @harimoekti. Jadi agak baper karenamemang beliau orang yang benar-benar baik. Kang kalau sampai jannah duluan ingat-ingat saya ya, saya yang suka nanya di belakang panggung, semoga postingan-postingan saya diganjar pahala yang berarti ada pahala jariah buat kang @harimoekti yang telah menyemangati saya," lanjut Arie.
Pemeran Misbah dalam film Ayat-ayat Cinta 2 ini pun kembali mengingat pesan Ustad Hari Moekti kepadanya.
“Yg masih cinta dunia, Hijrah itu berat. Tapi utk yg berhijrah, istiqamah jauh lebih berat” mksh pesennya kang. Selamat jalan duluan. Insya Allah husnul khotimah. Aamiin," ucap Arie.
Di akhir unggahannya, Arie pun mengajak para sahabat yang memiliki kelonggaran waktu untuk melaksanakan salat gaib untuk almarhum.
(edh)