Mahkamah Agung Tolak Gugatan Tao Atas SM Entertainment

Pada 22 April 2015, melalui Weibo, ayah Tao mengunggah sebuah surat di Weibo. Dia berharap, Tao mau meninggalkan EXO karena tak adanya keberpihakan agensi itu selama masa pemulihan Tao. Sang ayah menyakini, meninggalkan EXO merupakan keputusan terbaik untuk Tao.

Saat mengajukan tuntuntan ke pengadilan, Tao mengklaim, kontrak selama satu dekade yang ditandatanganinya bersama S.M Entertainment tidak adil. Dia juga mengklaim, tak memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan yang diinginkannya.

Namun pada persidangan perdana dan banding yang digelar pada April dan Oktober 2017, Tao dinyatakan kalah. Pengadilan Tinggi Seoul mengungkapkan, periode kontrak keduanya tak cukup lama untuk S.M melanggar hak-hak dasar Tao sebagai seorang artis.

Selain itu, agensi tersebut dinilai telah menjalankan standar hukum yang berlaku di Korea saat kontrak disepakati. Dalam keterangannya, S.M menegaskan, menyambut baik keputusan pengadilan tersebut. Agensi itu berjanji untuk memberikan yang terbaik untuk memenuhi kontrak tersebut.

“S.M Entertainment akan terus mengusahakan bagaimana agar afiliasi kami di China dan negara lainnya tidak dirugikan. Kami akan terus mengembangkan industri hiburan yang sehat baik di Korea maupun China.”