Isi Pantun Jenaka di Prosesi Lamaran Raditya Dhika Karangan Irfan Hakim dan Abdel

"Ada yang dibikinin terus bikin sendiri. Ada diskusi bareng Abdel juga WhatsApp-an. Tadi ada salah satu pantun saya gitu," ujar Irfan di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat (8/12/2017).

"Daripada baca komik, mendingan juga baca koran. Jomblo-jomblo Indonesia lagi panik, sama rajanya baru lamaran," bunyinya.

Terkait gaya pembawaan pantun, Irfan mengatakan bahwa ia mengikuti pencampuran adat yang disandang kedua pasangan yaitu Batak dan Betawi. Lewat pengalaman di lenong, ia menyiasati pembawaan pantun dengan mengurangi logat Betawi, meski tetap mengalami rasa gugup.

"Persiapan ngapalin pantun walau pakai contekan, untung dulu pemain Lenong juga sudah biasa. Gue agak deg-degan karena takut terlalu betawi. Karena gue kan bawa adat batak dan Melayu itu. Kalau Betawi banget agak enggak nyambung," jelasnya.

(aln)