MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Niatan penyanyi Syahrini untuk memberangkatkan korban jamaah umrah biro perjalanan First Travel lunas sudah. Setelah dirinya menjadi saksi atas kasus tersebut dan membantah menerima endorse dari biro perjalanan itu, ia melancarkan niatannya untuk membantu sebagian dari korban.
Kabar tersebut terungkap dalam pemberitahuan pelantun Sesuatu itu dalam akun Instagram miliknya pada Minggu 12 November 2017.
(Baca Juga: So Sweet Banget, Raline Shah Sebut Seungri 'BIGBANG' Justin Bieber dari Korea)
(Baca Juga: Hindari Ghibah, Sahabat Sarankan Sunu dan Umi Pipik Buka Suara)
Ia mengabarkan bahwa 16 orang dari kloter dua rombongan umroh telah diberangkatkan, sementara empat orang dari kloter pertama telah berangkat lebih dulu. Sambil mengabarkan, ia mengucapkan doa untuk kelancaran umrah para jamaah dan berharap bisa kembali ke Indonesia dengan selamat.
Syahrini juga mengucapkan permohonan maafnya lantaran tidak bisa ikut mengantar keberangkatan para jamaah.
"Selamat Menunaikan Ibadah Umroh Kloter Ke 2. Bpk Dan Ibu Korban First Travel ... Mohon Maaf Incesss Tidak Bisa Mengantar Keberangkatan Bpk Dan Ibu Semuanya Dari Kloter Pertama Tgl 1 Sampai Kloter ke 2 Ini Hari Ini ... Doa Incesss Smoga Di lancarkan Ibadah Umroh Nya Di Rumah ALLAH SWT Dan Kembali Ke Tanah Air Dengan Selamat Amin Ya Rob 🙏," tulis Syahrini.
Kabar tersebut mendapat perhatian netizen yang melemparkan pujian dan doa untuk Syahrini.
(Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Ke-29, Emma Stone Tepergok Kencan dengan Pacar Baru)
(Baca Juga: Ups, Istri Sunu Curhat di Medsos Usai Foto Mesra Suami dan Umi Pipik Tersebar)
"Semoga incesku @princessyahrini, yg satu ini selalu diberikan rezeki yg banyak, yg halal dan baik, dan sllu sehat, biar bisa membantu byk org," ujar @husnulkhotimahbhaikin.
"Gmn gak moncer coba rezq nya, org sering sedekah mahh rezq ngalir teruss," tambah @niar_mood.
Ketidakhadiran wanita asal Bogor tersebut karena saat ini dijadwalkam dalam perjalanan bisnis dan liburan ke Eropa. Saat ini, ia diketahui tengah berada di Islandia setelah dari Paris dan Belanda.