JAKARTA - Dalila Azkadiputri akhirnya merilis single setelah memilih menjadi penyanyi solo dengan keluar dari grup band yang membesarkan namanya, HiVi. Single yang digarap selama dua bulan tersebut diberi judul Cinta 99 % dengan makna yang sangat mendalam.
- Baca Juga: Keseruan Ezra 'HiVi!' Produseri Album Teater Musikal "Petualangan Sherina"
Ditemui di gedung iNews, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Dea, sapaan akrabnya memberikan penjelasan tentang awal mula munculnya judul yang cukup penuh teka-teki tersebut. Wanita kelahiran 1991 itu menyiratkan untuk banyak khalayak agar tetap menggunakan logika dan tidak berkekspektasi terlalu tinggi saat sedang merasakan cinta.
"Kenapa harus (Cinta) 99 %, karena sebenarnya kalau menurut aku nih, perspektifku keika kita mencintai segala sesuatu 99 persen itu sudah cukup jadi satu persennya itu buat logika atau buat diri sendiri," ujarnya kepada Okezone.
Single bertajuk Cinta 99 % itu telah dirilis pada 28 Juni 2017 lalu. Karya pertama Dea sejak memutuskan hengkang dari HiVi ini juga menjadi jawaban dari penantian lama para penggemar untuk eksistensinya di industri tarik suara.
"Kalau untuk lagu itu di liriknya juga ada ya maaf kalau terlalu lama menunggu bukan bermaksud menggantung, disitu aku juga ingin menyampaikan bukan untuk pendengar atau orang-orang di luar sana yang ingin mendengar karya-karyaku bukan sengaja untuk menggantung kalian nih tapi here i come again dengan karya ini jadi memang dibutuhkan proses. Makanya mengapa Cinta 99 % itu pantas untuk mewakilkan lagu ini," tambahnya.
Sementara itu, Dea juga tidak membatasi anggapan publik tentang karya pertamanya tersebut sebagai seorang solois. Ia memberikan kebebasan kepada khalayak terkait pemaknaan tentang lirik lagunya, baik dalam lingkup keluarga, pasangan hidup, maupun pekerjaan.
- Baca Juga: Suka Duka Nadhia Jadi Vokalis Baru HIVI!
"Sebenarnya sih enggak (untuk pasangan), sebenarnya kalau dari liriknya terlihat antara laki-laki dan perempuan tapi ini berdasarkan pengalamanku berproseslah. Mulai dari mencintai pekerjaan, mencintai juga laki-laki perempuanlah, mencintai pasangan, kehidupan apa yang kita jalani atau kalau enggak kesukaan-kesukaan kita jadi kalau kita mencintai segala sesuatunya terlalu berlebihan, atau wah gitu banget itu pasti nanti adanya ekspektasi yang terlalu tinggi dan adanya kecewa. Untuk menanggulangi itu jadi lebih baik begitu," tutupnya.
(edh)