Portal
Musik death metal Portal yang mencekik dimainkan oleh sepasukan orang yang mengenakan jubah dan kerudung hitam dengan celah mata kecil dan simpul yang berjuntai dari leher mereka hingga ke menyentuh lantai. Vokalis mereka, The Curator, sering kali mengubah hiasan kepalanya, yang beragam dari kotak pengakuan dosa mini, topi paus hingga kerudung lebar yang ditambah dengan jari tentakel.
Lordi
Lordi mendapatkan perhatian internasional setelah menjadi band rock/metal pertama yang memenangkan kontes Eurovision dengan lagu Hard Rock Hallelujah. Gambaran mereka, tentu, tidak menyakiti posisi mereka karena mereka berkembang dari waktu ke waktu dan monster di grup ini bisa masuk ke layar televisi rumah tangga. Dari awal, kostum band ini sangatlah detil, hampir membuat band ini seperti animatronik.
Ghost
Band Ghost dari Swedia ini adalah sensasi terbesar yang menyapu musik keras pada dekade terakhir. Debut album mereka menarik perhatian karena banyak fans yang menyadari citra misterius dari Nameless Ghouls yang berjubah dan bertopeng serta sosok gelap Papa Emeritus. Tapi, beberapa waktu lalu, Papa Emeritus telah membongkar jati dirinya sebagai Tobias Forge.
GWAR
GWAR adalah salah satu band bertopeng paling kondang. Mereka mengawali diri sebagai band lelucon bernama Death Piggy pada akhir 80an. Setelah menyadari bahwa fans datang untuk Death Piggy, mereka mengubah fokus dan memulai GWAR. Tiap personel punya identitas dan kepribadian yang sesuai. Tidak ada orang yang memainkan peranan mereka lebih baik ketimbang almarhum Oderus Urungus. Dengan Blothar di depan, band itu berhasil menjaga kapal tetap stabil, siap untuk eksplorasi berikutnya di dunia mereka yang fiktif.
Slipknot
Tidak ada yang tidak kenal Slipknot. Band itu telah mengubah kostum dan topeng selama bertahun-tahun, menjadi lebih detil seiring berjalannya waktu. Tiap persona personel itu punya arti pribadi dan Clown bisa diatribusikan untuk memulai tema topeng karena dia sering mengenakan topeng badut untuk berlatih pada awal band itu berdiri. Live show mereka bersendi pada penampilan berbahaya band itu. Mereka berloncatan di atas panggung dan mengubah show mereka menjadi sesuatu dari sekadar konser. Demikian ditulis situs Sindonews.
(tty)