A Taxi Driver Tembus 10 Juta Penonton di Korea Selatan, Rekor Perdana Sepanjang 2017

SEOUL – Setelah tayang selama 19 hari di Korea Selatan, A Taxi Driver akhirnya menembus 10 juta penonton. Hal itu diungkap Showbox, distributor film tersebut, melalui Yonhap News, pada Minggu (20/8/2017).

Showbox menjelaskan, pada hari keenam penayangannya, A Taxi Driver sebenarnya sudah bisa menutupi biaya produksi sebesar KRW15 miliar atau setara Rp175,9 miliar melalui penjualan tiket. Sejak dirilis pada 2 Agustus 2017, film yang juga dibintangi aktor muda Ryu Jun Yeol itu menjadi film Korea ke-15 dan film ke-19 yang menembus rekor 10 juta penonton dalam box office Korea Selatan.

(Cuplikan adegan A Taxi Driver. Foto: Hancinema)

Baca juga: Marcell Siahaan Rela Ubah Aransemen Semusim demi Tampil di Prambanan Jazz

Torehan 10 juta penonton terakhir diraih oleh Train to Busan yang tayang pada 20 Juli 2016 dan juga sukses menembus rekor itu pada hari ke-19. Film fantasi yang mengusung tema zombie itu sukses menjual 11.565.479 tiket pada tahun lalu.

Namun film lokal yang paling banyak ditonton dengan pendapatan kotor terbesar sepanjang sejarah perfilman Korea Selatan adalah Roaring Currents. Film itu menembus 10 juta penonton hanya dalam 12 hari, setelah tayang perdana pada 30 Juli 2014. Diperankan oleh aktor muda Park Bo-gum, Roaring Currents berkisah tentang perang angkatan laut legendaris antara Korea Selatan yang dipimpin oleh Laksamana Yi Sun-shin dengan Jepang.

Baca juga:

Raih USD21 Juta, Hitman's Bodyguard Puncaki Box Office Amerika Utara

Bawakan Monokrom, Tulus Ajak Penonton Nostalgia di Prambanan Jazz Hari Kedua

Rekor ’10 juta penonton’ kali ini menjadi yang ketiga dalam karier akting Song Kang-ho, aktor yang berperan sebagai supir taksi bernama Man-seop dalam A Taxi Driver. Pada 2006, film The Host yang dibintanginya bersama aktris Bae Doona mengumpulkan 13.019.740 penonton. Kemudian pada 2013, dia kembali mencetak ’10 juta penonton’ lainnya melalui The Attorney dengan penjualan 11.374.610 tiket.

Disutradari oleh Jang Hoon, A Taxi Driver terinspirasi dari kisah nyata seorang jurnalis Jerman yang bertualang bersama seorang supir taksi dari Seoul ke Gwangju. Di kota yang terletak di barat daya Korea Selatan itu, mereka menyaksikan bagaimana pemerintah menghadang gerakan pro-demokrasi yang bergolak pada tahun 1980.

Baca juga: Idolakan Sarah Brightman, Menteri BUMN Rini Soemarno Sengaja Datangi Prambanan Jazz

Jang mengakui, awalnya sangat tertekan ketika harus memasukkan unsur sejarah ke dalam filmnya. Alasannya, masih banyak saksi hidup yang mengingat peristiwa brutal di Gwangju tersebut. “Namun sekarang, aku lega bahwa ternyata film ini bisa diterima banyak orang. Aku berterima kasih atas akting tulus para aktor dan untuk kerja keras para staf,” katanya.