JAKARTA – Episode kali ini, menceritakan tentang rahasia Irfan (Rionaldo Stokhorst) yang mulai terbongkar. Irfan ternyata menutupi status pernikahannya dengan Dina(Eva Nindita Zachrie) kepada Hana Sasmita (Dewi Sandra).
Berawal dari Hana menemui Psikiater di sebuah rumah sakit, untuk minta tambahan dosis obat penenangnya. Tetapi psikiater tidak mau memberikan atas dasar kesehatan Hana. Psikiater menyarankan agar Hana kembali ke pesantren untuk menenangkan diri.
Hana lantas berniat menelpon Ustadz Faizal (Dude Harlino), tapi disaat bersamaan Liana sekertaris Dina datang. Hana jadi membatalkan niatnya untuk menelepon Ustadz Faizal, lantaran Liana memberitahu, kalau Dina sedang di rawat di rumah sakit yang sama dengan keberadaannya. Dina menderita kanker.
(Baca juga: Dewi Sandra Akui Tak Mudah Kembali di Sekuel CHSI )
Hana segera mengajak Liana pergi ke kamar Dina. Irfan pun panik, melihat Hana masuk ke kamar Dina. Irfan pun bersembunyi di toilet. Hampir saja ketahuan sama Hana, karena handphone Irfan berbunyi. Dina bisa mengalihkan perhatian Hana, agar tidak masuk ke kamar mandi.
Dina merasa bersalah kepada Hana, karena tidak bercerita tentang Irfan yang ternyata masih menjadi suaminya tersebut. Sementara, Irfan ternyata dapat telepon dari pengacarnya, yang memberitahu jadwal sidang cerainya. Irfan pun jadi bingung, Ia tak tega melihat kondisi Dina yang lemah.
Sementara itu, kedok Bella (Dinda Kanya Dewi) yang hendak menghancurkan Hana, terbongkar di depan Bram (Ashraf Sinclair), lantaran sekertaris Bella yang keceplosan kepada Bram. Bram marah kepada Bella, karena berniat menghancurkan Hana. Tetapi Bella tidak putus asa. Ia akan berbuat sesuatu.
Indra (Pierre Gruno) yang kesal dengan Irfan, karena tidak bisa menjaga Hana yang sedang sakit. Sedangkan Hana tidak mempermasalahkan hal itu, karena Hana sudah tau alasan Irfan karena tidak bisa menjaganya. Irfan melihat sikap Hana yang baik, jadi merasa bersalah telah membohonginya. Setelah Irfan pergi, Hana menulis email pada Ustadz Faizal. Hana berkonsultasi tentang depresi yang tidak bisa ia dihilangkan. Hana berniat pingin ketemu dengan Ustadz Faizal.
Bella pulang apartemennya. Ia masih kesal dengan kejadian yang menimpanya tadi. Bella pusing, lantaran ibunya yang sedang sakit memberitahu, kalau kakinya harus diamputasi. Bella tidak tega, kalau sampai ibunya tidak punya kaki. Salah satu jalan, harus berobat ke negeri Cina biar tidak diamputasi. Bella pun jadi bingung, harus mencari uang kemana untuk berobat ibunya.
(Baca juga: CHSI 2 Episode 2: Bram Menyambangi Kantor Hana)
Hana berangkat ke kantor seperti biasa. Indra yang tidak mau Hana diganggu oleh Bram, pergi ke kantor Bram untuk mengecek keberadaan Bram. Indra dan Bram kembali cecok, masalah Rosi (Anak Hana dan Bram) yang dulu hendak ikut Bram ke Malaysia. Bram pun mengungkapkan, kalau Rosi ikut dengan dirinya tidak akan meninggal. Indra pun semakin marah dan pikirannya kacau. Bram pun menginfokan kepada Indra, kalau Irfan lagi cuti, bukan work shop.
Bella kembali mendekati Bram, untuk mendapatkan perhatian lagi. Bell -pun berbohong, hendak menghancurkan Hana demi Bram. Bram sedikit percaya dengan ucapan Bella, tapi tetap pergi meninggalkan Bella.
Bella yang melihat Irfan lagi bersama Dina. Bella pun membututi Irfan dan Dina. Lewat obrolan Dina dan Irfan, Bella akhirnya tau kalau pacar Hana adalah suami Dina. Bella pun tersenyum yang merasa dirinya menang dan akan melakukan sesuatu. Bella pun mendekati sekertaris Dina, untuk mencari tau keterangan lebih lanjut.
Dina kembali masuk rumah sakit, lantaran kondisi badannya drop. Dina pun menghubungi Irfan agar menemaninya. Irfan pun pergi ke rumah sakit, lantaran ada yang mau ditanyakan kepada Dina. Sesampainya di rumah sakit dan bertemu Dina, Irfan menuduh Dina, memakai Bella untuk bilang kepada Hana, tentang statusnya. Dina menyangkal tidak melakukan itu. Irfan pun tidak percaya.
Hana mendatangi makam Rosi dan Zahra (Kedua anaknya), kembali bertemu dengan Bram di makam. Bram pun nanya kronologis kematian kedua anaknya. Spontan Hana menjadi trauma dan kepalanya menjadi sakit.
(edh)