Dina merasa bersalah kepada Hana, karena tidak bercerita tentang Irfan yang ternyata masih menjadi suaminya tersebut. Sementara, Irfan ternyata dapat telepon dari pengacarnya, yang memberitahu jadwal sidang cerainya. Irfan pun jadi bingung, Ia tak tega melihat kondisi Dina yang lemah.
Sementara itu, kedok Bella (Dinda Kanya Dewi) yang hendak menghancurkan Hana, terbongkar di depan Bram (Ashraf Sinclair), lantaran sekertaris Bella yang keceplosan kepada Bram. Bram marah kepada Bella, karena berniat menghancurkan Hana. Tetapi Bella tidak putus asa. Ia akan berbuat sesuatu.
Indra (Pierre Gruno) yang kesal dengan Irfan, karena tidak bisa menjaga Hana yang sedang sakit. Sedangkan Hana tidak mempermasalahkan hal itu, karena Hana sudah tau alasan Irfan karena tidak bisa menjaganya. Irfan melihat sikap Hana yang baik, jadi merasa bersalah telah membohonginya. Setelah Irfan pergi, Hana menulis email pada Ustadz Faizal. Hana berkonsultasi tentang depresi yang tidak bisa ia dihilangkan. Hana berniat pingin ketemu dengan Ustadz Faizal.
Bella pulang apartemennya. Ia masih kesal dengan kejadian yang menimpanya tadi. Bella pusing, lantaran ibunya yang sedang sakit memberitahu, kalau kakinya harus diamputasi. Bella tidak tega, kalau sampai ibunya tidak punya kaki. Salah satu jalan, harus berobat ke negeri Cina biar tidak diamputasi. Bella pun jadi bingung, harus mencari uang kemana untuk berobat ibunya.
(Baca juga: CHSI 2 Episode 2: Bram Menyambangi Kantor Hana)
Hana berangkat ke kantor seperti biasa. Indra yang tidak mau Hana diganggu oleh Bram, pergi ke kantor Bram untuk mengecek keberadaan Bram. Indra dan Bram kembali cecok, masalah Rosi (Anak Hana dan Bram) yang dulu hendak ikut Bram ke Malaysia. Bram pun mengungkapkan, kalau Rosi ikut dengan dirinya tidak akan meninggal. Indra pun semakin marah dan pikirannya kacau. Bram pun menginfokan kepada Indra, kalau Irfan lagi cuti, bukan work shop.