Ashanty Ngamuk, Lahan Warisan Keluarganya Dipasangi Plang Perumahan
JAKARTA - Kesabaran Ashanty kembali diuji. Sengketa tanah warisan keluarganya di Cinangka, Depok, bukannya selesai justru makin rumit. Baru-baru ini, Ashanty bersama kakak dan tim mendatangi langsung lahan sengketa tersebut.
Sesampainya di lokasi, ia terkejut melihat adanya plang bertuliskan “Cinangka Indah Village” yang dipasang di atas tanah warisan ayahnya.
Tak hanya itu, beberapa rumah sudah mulai dibangun, bahkan akses jalan menuju lahan serta kolam keluarga (balong) ditutup oleh pihak developer.
“Ini yang aku kecewa, main bangun-bangun lagi. Dia kayak enggak peduli. Aku enggak akan berhenti, mau bangun perumahan kayak apa pun akan aku kejar,” tegas Ashanty.
Sengketa Tanah Belum Tuntas
Ashanty menjelaskan, keluarganya mewarisi empat bidang tanah dari sang ayah. Namun salah satu bidang masih disengketakan karena adanya surat kepemilikan ganda. Developer mengaku membeli tanah itu dari pihak lain yang juga mengklaim sebagai pemilik.
Belakangan, pihak developer bahkan meminta ganti rugi kepada Ashanty dengan dalih sudah mengeluarkan biaya untuk membangun jalan dan menguruk balong. Kondisi inilah yang membuat Ashanty curiga ada praktik mafia tanah di balik kasus tersebut.
“Semua surat lengkap ada. Kalau ada dua surat atas tanah yang sama, ya harusnya cari solusi. Bukan main bangun seenaknya,” ujar Ashanty.
Kenangan Masa Kecil di Tanah Sengketa
Bagi istri Anang Hermansyah itu, tanah di Cinangka bukan sekadar harta warisan, melainkan penuh kenangan. Saat kecil, ia kerap diajak ayahnya memancing dan berkumpul di saung bersama keluarga.
Itulah sebabnya Ashanty bertekad memperjuangkan hak keluarganya agar lahan tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah.
(kha)
