15 Tahun Vakum, Chani Rasyid Comeback Bermusik Berkat Sang Anak
JAKARTA – Nama Chani Rasyid mungkin urung terdengar di telinga pecinta musik Tanah Air. Hal tersebut didasari bahwa Chani telah vakum 15 tahun dari belantika musik Indonesia.
Melalui album baru bertema Sulung, Chani menulis, menggubah, dan memproduksi seluruh lagu dalam album ini sebagai bentuk self-love dan terapi personal. Inspirasi terbesar datang dari anak-anaknya, yang membuatnya ingin berkarya kembali agar mereka melihat contoh nyata tentang arti perjuangan, kreativitas, dan karya.
Dengan melibatkan putri sulungnya, Sinara, dalam pembuatan artwork album, Chani menghadirkan nuansa personal sekaligus pesan bahwa keluarga adalah bagian penting dari proses kreatifnya. Lewat Sulung, ia ingin menunjukkan bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang refleksi yang bisa memberi semangat, harapan, dan motivasi.
Dalam album terbarunya itu yang rlis 9 September 2025, Chani Rasyid lewat single terbarunya, “Lebih Dari Permata”, hadir bukan sekadar melodi pop dengan balutan sentuhan Rock, Jazz, dan R&B, melainkan refleksi mendalam tentang martabat perempuan di tengah realitas sosial hari ini.
“Lebih Dari Permata” bercerita tentang seorang perempuan yang terjebak dalam hubungan toxic dengan lelaki yang tidak benar-benar mencintainya. Ia menuruti semua permintaan dengan harapan akan mendapatkan cinta yang tulus, namun kenyataan berkata sebaliknya.
Yang tersisa hanyalah kekecewaan dan waktu yang terbuang. Pesan moralnya jelas: perempuan tidak boleh merendahkan diri demi validasi dari orang lain, apalagi dari pria yang tak mampu menghargainya.
Di tengah polemik industri musik tentang royalti hingga maraknya karya berbasis AI, lagu ini hadir dengan pesan sederhana namun kuat: menjaga martabat diri. Chani percaya, justru pesan-pesan jujur seperti ini yang akan terus relevan meski zaman berubah.
“Lebih Dari Permata” bukan hanya single pembuka, tetapi juga pintu masuk menuju album Sulung yang sarat makna personal. Lagu ini diharapkan bisa menginspirasi banyak perempuan untuk tidak lagi mengorbankan diri dalam hubungan yang tidak sehat, sekaligus mengingatkan pendengar bahwa cinta sejati selalu dimulai dari menghargai diri sendiri.
(kha)
