JAKARTA - Betrand Peto merasa begitu kehilangan setelah sang kakek, Hendrik Lo meninggal dunia, pada 19 Juli silam. Hingga kini, dia masih belum bisa percaya, pria yang akrab disapanya- Yeye itu sudah tiada.
“Jujur, aku masih belum bisa terima Yeye sudah tidak ada. Aku berpikir, beliau hanya tidur doang. Tapi mungkin, Tuhan punya cara lain untuk bikin Yeye bahagia,” katanya di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, pada 23 Juli 2025.
Betrand Peto mengaku, banyak kenangan manis bersama sang kakek. Walau tidak sedarah, namun pria 63 tahun itu selalu menegaskan Betrand adalah cucu pertamanya.
Saking sayangnya, mendiang Hendrik Lo bahkan sampai mencarikan nama China khusus untuk Betrand saat usianya memasuki 16 tahun.
“Yeye mencarikan nama Chinese untuk aku sampai jauh banget. Perjuangan banget itu dan akhirnya ketemu nama Huang Sheng Bao untuk aku,” ujar Betrand Peto menambahkan.
Sebagai cucu pertama, mendiang Hendrik Lo sangat ingin Betrand Peto memiliki nama China tersebut. Karena itu, mendiang berusaha mencarikan dan mendapatkan nama yang sesuai untuknya.
“Kenangan manis lainnya, Yeye itu selalu membanggakan aku ke teman-temannya. Dia selalu bilang, ‘Gue punya cucu yang suaranya bagus’,” tuturnya dengan raut wajah sedih.
Hendrik Lo mengembuskan napas terakhirnya di usia 63 tahun setelah mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di kawasan Pondok Indah Kapuk (PIK), pada 19 Juli 2025.
Berawal dari keluhan sakit perut, tim dokter menyatakan, mendiang mengalami komplikasi penyakit gagal ginjal, gagal jantung, hingga gagal napas.*
(SIS)