JAKARTA - Marlia Hardi merupakan artis lawas Indonesia. Kiprah seorang Marlia Hardi di industri hiburan telah dimulai sejak awal era 1950. Dia pertama kali terjun sebagai seorang figuran dalam film Untuk Sang Merah Putih (1950).
Kemudian artis asal Magelang ini banyak membintangi film-film drama Indonesia seperti Di Tepi Bengawan Solo (1951), Si Pintjang (1951), Tjambuk Api (1958), Si Kembar (1961), Anak-Anak Revolusi (1964), dan masih banyak lagi.
Ia sangat populer dengan perannya sebagai ‘Bu Mar’ di sandiwara televisi Keluarga Marlia Hardi. Namun sayang, kisah akhir hidupnya cukup mengagetkan. Sebab, dia meninggal dunia usai ditemukan gantung diri oleh sopirnya di kediamannya di kawasan Setiabudi, Jakarta.
Mengutip dari kanal YouTube Mesin Waktu, Minggu (12/9/2021), Marlia meninggalkan tujuh surat perpisahan kepada tujuh orang temannya. Surat-surat tersebut menyimpan isyarat-isyarat mengapa dia bunuh diri. Bahkan, dalam suratnya kepada Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Ratno Timoer, Marlia menyebut bunuh diri adalah jalan terbaik.
Diketahui sebelum memutuskan bunuh diri, dirinya sempat dikirimi surat-surat teror berisi ancaman untuk melaporkannya ke polisi. Sebabnya, saat itu Marlia terlilit utang piutang gara-gara arisan.
Dia harus bertanggung jawab lantaran sebagai bandar, harus siap nombok bila ada anggota yang tak menyetor uang arisan. Dia pun mengembuskan napas terakhirnya di usia 57 tahun pada 18 Juni 1984.
Selama berkarier di industri hiburan sejak 1950 sampai 1983, Marlia Hardi tercatat telah membintangi lebih dari 78 film. Dia juga sempat meraih penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 1967 untuk film Petir Sepandjang Malam dan mendapat nominasi untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik di FFI 1981.
(aln)