JAKARTA – Selebgram Awkarin baru saja membuat pengakuannya jika dirinya sempat mengalami depresi selama dua tahun. Hal tersebut bahkan sampai membuat Karin harus menjalani pengobatan medis.
Karin Novilda rupanya mengalami perjalanan hidup yang cukup rumit. Dimana keadaannya merasa cukup tertekan, namun bukan berasal dari lingkungan melainkan dari dalam diri Karin. Saat SMA, Karin mengatakan jika di momen tersebut dirinya mengalami depresi.
Depresi tersebut dikarenakan wanita kelahiran 29 November 1997 itu takut untuk kehilangan semua yang dimiliki olehnya. Sayangnya, ketakutan tersebut tidak bisa disampaikan kepada orang-orang terdekatnya.
(Baca juga: Awkarin Jual Akun Instagram, Pensiun Jadi Selebgram?)
“Aku takut akan kehilangan sesuatu, bisa jadi pacar, sahabat atau keluarga. Aku takut tergantikan, mulai dari prestasi yang aku dapatkan, uang, dan macam-macam,” kata Karin di channel YouTubenya pada Senin 22 Oktober 2018.
“Aku takut dibilang sakit jiwa sama orang tua kalau aku cerita, apalagi sama teman? Selama bertahun-tahun semua ketakutan itu aku rasakan sendiri,” lanjutnya.
(Baca juga: Wulan Guritno Unggah Foto Seksi saat Olahraga, Netizen: Mulus Parah)
Menyadari jika kesendiriannya justru akan makin memperburuk keadaan, Karin akhirnya menempuh pengobatan secara medis. Dengan menghubungi psikiater, dirinya mulai membuka diri pada orang lain.
“Aku bolak-balik ke rumah sakit hanya untuk konsultasi. Untuk bisa menyembuhkan depresi yang aku rasakan. Butuh proses memang, tapi itu harus dilakukan,” jelasnya.
Selain melakukan tindakan medis, Awkarin juga mulai memperbaiki pola pikirnya. Karin mulai membaca buku motivasi, hingga menonton tayangan para motivator untuk bisa bangkit dari keterpurukan penyakit jiwanya.
Beruntung apa yang dilakukan oleh Karin akhirnya membuahkan hasil. Mulai dari konsultasi ke psikiater hingga membangun pikiran positif dari para motivator. Di penutup pembicaraannya soal perasaan depresi, Karin pun memberikan pesannya.
Menurut Karin, siapapun tidak perlu merasa takut berbagi cerita dengan orang jika mengalami hal yang sama dengannya. Karena menurutnya penyakit hati itu sebenarnya bisa disembuhkan.
“Mental illness atau penyakit depresi itu bukan hal yang bisa disepelekan atau bahkan ditertawakan. Kalian punya orang-orang yang sayang untuk bisa sharing, jangan takut ataupun malu dibilang sakit jiwa karena konsultasi ke psikiater. Karena kalau kita lebih aware, maka tingkat penyembuhannya juga akan lebih cepat,” jelasnya.
(sus)