JAKARTA - Lusy Rahmawati mengoleksi pengalaman unik saat memulai hidup di Australia. Diceritakan perempuan 40 tahun itu, perbedaan standar keamanan berkendara sempat membuatnya gagal dalam ujian pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM).
"Waktu itu susah sekali mendapatkan SIM. Saya ikut tes sampai enam kali baru dapat," tuturnya saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Dia menjelaskan, harus mengulang tes teori sampai tiga kali dan baru dinyatakan layak mengantongi SIM usai enam kali menjalani tes praktik mengemudi. Hal ini sempat membuat Lusy terheran-heran, mengingat dirinya sudah sering berkendara di Indonesia.
Selain tingkat kesulitan yang berbeda, suasana pembuatan SIM di Australia juga sangat berbanding terbalik dengan Indonesia. Selama proses pembuatan SIM, Lusy menyebut dirinya sama sekali tidak mendapat bantuan dari pihak manapun.
"Kalaupun ada orang Indonesia, dia tidak akan mau menolong saya. Semua harus sesuai dengan prosedur," ungkapnya.
(FHM)