Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Valdo 'Monostereo': DJ lebih Asyik Ketimbang Pianis atau Drummer

Dewanto Kironoputro , Jurnalis-Rabu, 28 September 2016 |19:31 WIB
Valdo 'Monostereo': DJ lebih Asyik Ketimbang Pianis atau Drummer
Monostereo (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA – Osvaldo Rio Nugroho ‘Monostereo’ telah mendapatkan pendidikan musik sejak berusia empat tahun. Meski begitu, jenis musik Electronic Dance Music (EDM) baru dipelajarinya setelah lama mempelajari alat musik yang lain.

Dalam wawancara eksklusif  bersama Okezone di iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (28/09/2016), Valdo, panggilan akrab Osvaldo, menceritakan pengalamannya dalam bermusik.

Pada mulanya, pendidikan musik yang diberikan dari keluarganya tersebut dikarenakan sang ibu menginginkan Valdo menjadi seorang pianis. Meski mendapat pelajaran dari sang paman, rupanya Valdo tidak antusias mempelajari piano.

Om-ku itu pianis. Mamaku ingin aku jadi pianis, terus aku dipaksa main piano waktu kecil, waktu masih 4-5 tahunan. Ogah-ogahan sampai SMP kelas 1 aku belajar piano,” buka Valdo.

Valdo mulai tertarik mendalami musik ketika melihat kakaknya bermain drum. Ketertarikannya itu dicurahkan dalam band yang dibentuk Valdo ketika menduduki bangku SMP. Tidak tanggung-tanggung, Valdo juga telah membuat album dengan band-nya tersebut.

“Terus waktu aku kelar main piano itu, aku lihat kakakku ngedrum terus aku lihat, wah kalo piano itu kurang cowok, terus aku belajar main drum. Setelah belajar drum, aku punya band waktu kelas 3 SMP, terus aku bikin album,” lanjut Valdo.

Menurut Valdo, kualitas rekaman album tersebut buruk. Dari sana, Valdo berkenalan dengan Electronic Dance Music (EDM).

“Rekamannya itu enggak bagus, aku bandingin sama rekaman luar, waktu itu jamannya My Chemical Romance (MCR). Waktu aku dengerin ‘kok rekamannya bagus banget ya’, terus aku download aplikasi untuk mixing, buat rekaman. Jadi aku belajar musik digital dari SMP kelas 3-an. Sampai akhirnya aku denger Zedd,” jelas Valdo.

Valdo mengaku tidak mengalami kesulitan dalam mengenal EDM. Pengalaman-pengalaman yang didapatkannya sejak berusia empat tahun ternyata mempercepat proses belajarnya.

“Gara-gara piano udah pernah belajar, drum juga udah pernah main, terus buat digital audio processing-nya udah belajar sejak SMP, buat masuk EDM enggak begitu susah. Jadi jalanku cepet. Nemu asyiknya di DJ,” pungkasnya.

(ade)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement