JAKARTA- Mat Drajat menjadi aktor yang sukses menyelami karakter Kang Komar, kepala preman pasar dalam sinetron Preman Pensiun. Setiap orang yang melihatnya akan teringat sosok preman galak yang takut sama istri.
Namanya juga populer lewat jargon ‘Bebeb’ yang sudah begitu melekat. Tetapi kali ini, dia dapat tantangan besar saat menyelami karakter Kabayan.
Rumah produksi MNC Pictures memilih Mat Drajat untuk menjadi bintang utama dalam kisah Kabayan, cerita legendaris asal Jawa Barat dalam sinetron Kabayan Sekolah Lagi. Tentu menjadi Kabayan berbeda dengan Kang Komar. Tokoh Kabayan bisa dibilang sudah begitu kuat dan sudah ada sejak abad ke-19. Tingkah laku Kabayan kerap dianggap lucu, polos, tetapi cerdas.
Ceritanya juga menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda yang terus berkembang sesuai zaman. Kesamaan dengan tokoh Kang Komar yang pernah dimainkan Mat Drajat adalah kepolosannya. Adapun tantangan terberatnya adalah bagaimana menghadirkan sosok Kabayan dalam versinya sendiri. Karena diketahui, Kabayan ini sudah lekat dengan sosok mendiang Didi Petet untuk layar lebar dan Kang Ibing dalam sinetron era 1990-an.
“Kabayan ini tokoh yang sulit. Bagaimana caranya penonton harus bisa tersenyum dan tertawa, jadi butuh digali terus-menerus dan ini menjadi PR karena untuk bisa keluar dari sosok Komar yang sudah melekat dan menjadi sosok Kabayan itu susah. Jargon seperti ‘Bebeb’ harus dihilangkan dan sekarang diganti sama ‘Iteung’,” kata Mat Drajat. Namun, sebagai aktor, tantangan besar itu diambil.
Pelan-pelan Mat Drajat mendalami karakter Kabayan dan dikombinasikan dengan ciri khasnya menyelami karakter orang lain, seperti yang sudah dilakukan pada penampilan sebelumnya. Selain Mat Drajat, pemain lain di sinetron ini, yakni Imaz Fitria, Henidar Amroe, Nana Surayana, Joe P Project, Billy Bodjanger, dan Adhi Pawitra. Sinetron ini digarap Deni Pusung, sutradara yang berhasil meraih penghargaan Sutradara Terpuji Festival Film Bandung 2015.
Dia berkolaborasi dengan penulis skenario Iis Moh Rois Said. Dalam sinetron Kabayan Sekolah Lagi, pemain dituntut untuk berlogat Sunda kental. Bagi sebagian pemain, tentu tidak mudah, terlebih bagi Imaz Fitria yang berperan sebagai Iteung. Imaz sebenarnya bisa berbahasa Sunda, tetapi harus dengan logat yang lebih kental. “Itu sulit karena sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia. Tapi sekarang sudah dibimbing sama pemain-pemain yang lain, jadi sudah terbiasa,” kata Imaz.
Rumah produksi MNC Pictures memang ingin kembali menghidupkan kisah legendaris asal Jawa Barat lewat sinetron Kabayan Sekolah Lagi. Kisah yang mengangkat keluguan pemuda desa dan yang tak jarang menghadirkan tingkah lucu dan konyol, tetapi dekat dengan masyarakat.
Dalam serial sinetron ini, benang merahnya tetap pada kisah Kabayan yang jatuh hati dengan Iteung, tetapi hubungan keduanya tidak disetujui Abah dan Ambu Iteung karena Kabayan tidak memiliki latar belakang pendidikan yang baik. Abah pun memberi syarat kepada Kabayan bahwa dia harus lulus sarjana terlebih dahulu jika ingin meminang Iteung.
Direktur Sales and Marketing RCTI Tantan mengatakan MNC Pictures menghadirkan sinetron Kabayan dalam balutan komedi segar dengan menyuguhkan pesan yang kuat dan bisa mudah diterima masyarakat. “Genre komedi yang dibalut dengan drama percintaan akan sangat menarik dan cocok untuk pemirsa RCTI saat ini. Terlebih kisah Kabayan ini adalah cerita yang melegenda, sudah dekat dengan masyarakat, dan pastinya akan dihadirkan dengan bumbu komedi yang lucu,” kata Tantan.
Kabayan Sekolah Lagi mulai tayang di RCTI setiap Senin-Jumat pukul 16.30 WIB, mulai Senin, 18 April 2016, dan di Drama Channel 94 Indovision , mulai Senin 11 April 2016 setiap Senin-Jumat, pukul 20.30 WIB.
(fik)