Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Review Album : Iron Maiden "The Book Of Souls"

Edi Hardian , Jurnalis-Jum'at, 06 November 2015 |06:11 WIB
Review Album : Iron Maiden
Iron Maiden (Foto: Loudwire)
A
A
A

JAKARTA - Meskipun saat ini era classic rock sudah lewat jauh, namun hal tersebut sama sekali tak mengurangi semangat dan gairah band Iron Maiden untuk melahirkan album.

Album mereka bertajuk "The Book Of Souls" seolah jadi pembuktian bahwa musisi classic rock belum habis ditelan zaman.

Tak tanggung-tanggung, 11 lagu dalam dua chapter mereka persembahkan, bahkan mayoritas lagu didalam album ini berdurasi cukup lama. Memang benar-benar rocker sejati.

Cerita dibuka dengan lagu If Eternity Should Fail, lagu ini pas sebagai opening yang megah dengan durasi yang cukup panjang (8.28) khas classic rock, dan langsung disambut Speed Of Light, dengan intro mirip Entersandman, tapi tetap energik dan konstan, ditengah lagu beat mereka sedikit berubah.

Beberapa lagu lainnya, The Great Unknown, tampil dengan intro lebih kalem, namun ditengah lagu mulai tancap gas dengan melodi melodi gitar yang panjang, dinamikanya naik turun, benar-benar membutuhkan stamina prima. Di chapter pertama, The Red And The Black jadi lagu terpanjang dengan durasi 13 menit lebih.

Chapter I pun ditutup dengan The Book Of Souls dengan lebih nge-feel, ada colongan-colongan sedikit progressive ditengah lagu, dan durasi cukup panjang hingga 10 menit.

Chapter II pun langsung digeber dengan Death Or Glory lagu yang memulai dengan hentakan dan riff-riff gitar dan bass yang lebih meledak-ledak dan menghentak, cocok sebagai pembuka.

Beberapa lagu lainnya di chapter II terkesan agak santai, seperti Tears Of A Clown, atau The Man Of Sorrows, disuguhkan lebih classical dengan nada-nada harmonic yang dominan.

Barulah pada puncaknya, lagu Empire Of The Clouds hadir sebagai puncak dari seisi album. Mulai dari hentakan progressive, rock, classy, digabungkan semua, mengingatkan akan Dream Theater atau Rush, namun ini lebih khas Iron Maiden.

Overall, Bruce Dickinson (vokal/piano), Dave Murray (gitar), Adrian Smith (gitar), Janis Gers (guitar), Steve Harris (bass/keyboard), Nicko McBrain (drum) boleh dibilang sebagai musisi sejati. Meski usia mereka tak lagi muda, namun mereka sanggup membuat komposisi yang boleh dibilang 'berat' namun tetap bisa diterima oleh telinga pencinta musik rock

(edi)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement