LOS ANGELES - Polisi akhirnya mengungkapkan hasil investigasi kematian Joan Rivers, September lalu. Berdasarkan laporan terbaru, dua dokter yang memimpin operasi tidak menjalankan prosedur dengan benar.
Dr. Lawrence Cohen, dan Dr. Gwen Korovin dari klinik Yorkville Endoscopy diketahui mengabaikan tanda penurunan fungsi organ vital Joan, ketika melakukan operasi.
Saat masuk ke ruang operasi pukul 09.00 pagi waktu setempat, organ vital Joan berada di level normal. Sekitar pukul 09.16, tekanan darahnya mulai menurun menjadi 92/54, dan detak jantungnya 56. Tanda itu menunjukkan komentator Fashion Police tersebut akan mengalami koma, namun dokter tetap melanjutkan operasi.
Lima menit kemudian atau pukul 09.21 pagi, tekanan darah Joan semakin menurun ke angka 89/44, sedangkan detak jantungnya 54. Kedua dokter justru memberikan propofol dengan dosis yang sempat mengakibatkan Michael Jackson meninggal dunia.