Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penonton Tanah Surga...Katanya Merasa Miris Terhadap Negara

Edi Hidayat , Jurnalis-Senin, 27 Agustus 2012 |16:30 WIB
Penonton <i>Tanah Surga...Katanya</i> Merasa Miris Terhadap Negara
Tanah Surga...Katanya (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Banyak tanggapan datang dari para penonton setelah menonton Tanah Surga...Katanya, film yang menggambarkan realita kehidupan masyarakat di Kalimantan Barat, yang tinggal di antara perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Menurut salah seorang bintang film tersebut, Astri Nurdin, hanya satu kata yang dapat mengungkapkan tanggapan para penonton, yakni miris.

"Iya, tanggapannya (penonton) sih kebanyakan cuma satu kata, yaitu miris. Karena sedih, kita kan disini mengangkat realita kehidupan di perbatasan negara, intinya sih tentang realita negara kita," kata Astri saat berbincang dengan Okezone melalui telefon genggamnya, Senin (27/8/2012).

Kata Astri, syuting yang berlokasi di kawasan kalimantan Barat itu memakan waktu hanya 29 hari. Film berdurasi 97 menit ini diputar di bioskop mulai 15 Agustus 2012.

"Dalam film itu saya berperan sebagai ibu guru, di Kalimantan," ungkapnya.

Film besutan Herwin Novianto dan diproduseri oleh Deddy Mizwar bersama Gatot Brajamusti ini bercerita tentang negara yang tidak hanya gagal menjamin kebutuhan dasar masyarakat, tapi juga lalai membangun identitas kolektif bernama bangsa di daerah perbatasan.

Hidup di perbatasan Indonesia-Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Konflik indetitas pun terjadi.

Tanah Surga...Katanya lebih tepat sebuah film fiksi dengan pendekatan dokumenter. Banyak adegan yang menyentuh bagi mereka yang punya hati untuk bangsa ini.

(nsa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement