Pecahkan Box Office, 'Darah Garuda' Tak Balik Modal

JAKARTA - Film Darah Garuda memecahkan rekor box office Indonesia karena ditonton 700 ribu orang dalam pekan pertama pemutaran. Walau begitu, film ini tidak meraih untung berlebih hingga balik modal.

"Walaupun film ini box office, tapi enggak mungkin bisa balik untung. Meskipun ditonton sampai lima juta penonton sekalipun. Kita tahu Indonesia bagaimana," ujar sutradara film Darah Garuda, Yadi Sugandi, di acara syukuran film Darah Garuda di Pisa Cafe Mahakam, Jakarta, Selasa (21/9/2010).

Meskipun tidak akan balik modal, produser punya akal untuk menjual film yang dibintangi Lukman Sardi itu ke luar negeri. Bahkan, sudah ada pihak di luar negeri yang akan menayangkannya di saluran televisi mereka.

Diakui Yadi, film ini memakan banyak biaya karena menggunakan banyak visual efek dan ledakan. Dia mencontohkan, untuk sekuel ketiga berjudul Hati Merdeka, akan digunakan tank stuart. Satu jam operasional tank itu makan bensin 80 liter. Sementara, untuk syuting dalam sehari mereka memakai tank 12 jam.

Demikian juga halnya dengan penggunaan peluru hampa. Peluru hampa yang dipakai dalam produksi film harus diimpor dari Jerman karena hanya Jerman yang memproduksi peluru untuk syuting.

"Jadi, film ini enggak bisa dibilang murah. Memang sudah diprediksi dari awal kita enggak akan balik modal karena sekuel ini kita produksi sekaligus. Produksinya terpotong karena membuat ending Darah Garuda dan Hati Merdeka," paparnya.

"Saya katakan ini masih indie karena budget Rp50 miliar itu bagi Hollywood masih dibilang indie," lanjutnya.

Walau tidak balik modal, Yadi mendapatkan kepuasan batin yang tak ternilai harganya. "Kepuasannya tetap ada buat saya. Apalagi responsnya cukup banyak. Sampai saat ini lewat sms, FB, Twitter, banyak yang tanya masalah teknis," pungkasnya.

(ang)