JAKARTA - Artis akan dikenakan pajak 30 persen per tahun. Band Utopia mau saja membayar pajak yang tidak sedikit itu, asalkan pemerintah berhasil membasmi pembajakan.
"Membayar pajak enggak apa-apa karena untuk kesejahteraan negara. Tapi pembajakan itu harusnya hilang. Musisi juga kan butuh jaminan," tutur vokalis Utopia, Pia Fellini, di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (15/3/2010).
Utopia menyayangkan jika pajak 30 persen tersebut telah dibayarkan, tapi ternyata pembajakan masih marak. Pasalnya, pembajakan membuat pemasukan musisi berkurang. Bila pemasukan berkurang, namun potongan pajak besar, tentu ini memberatkan musisi.
"Aku masih khawatir banget sama pembajakan. Sampai toko kaset dan CD yang gede itu bangkrut. Nanti kalau toko kaset bangkrut, kita jual CD di mana dong?" lanjut dia.
Band yang beken lewat lagu Antara Ada dan Tiada ini menampik jika artis digeneralisir memiliki pendapatan banyak alias kaya raya.
"Duitnya banyak, tapi tagihannya juga banyak, krunya banyak. Kalau pajak 30 persen itu berat. Nanti kalau pun sudah terjadi, kita akan ikuti. Tapi pembajakan harus hilang," tegasnya.
(ang)