JAKARTA - Nugie tak pernah menyerah mengkampanyekan alam. Melalui konser bertajuk Live Earth, personel The Dance Company ini hendak mengkampanyekan persediaan air di bumi.
“Saya lihat di televisi kemarin, katanya kita memang punya persediaan air yang cukup, tapi keberadaannya itu di kolong bumi dan belum bisa diapa-apain,” ujar Nugie ditemui di Kementerian Budaya dan Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2010).
Menurutnya, hal ini miris bagi ketersediaan air untuk generasi mendatang. Apalagi privatisasi dan sanitasi di Indonesia masih buruk di sini.
“Saya bersama teman-teman ilmuwan, tapi mereka bukan profesor, terus melakukan sosialisasi tentang penemuan mereka yang menggunakan air limbah menjadi air minum. Kita terus sebarluaskan ide dia. Tapi sayangnya belum bisa disambut dengan baik,” papar Nugie.
Sementara ini, Nugie menyarankan agar masyarakat mulai mengubah gaya hidup yang lebih hijau demi menghemat air. “Acara ini sebenarnya tamparan buat kita karena ide ini dayang dari teman-teman luar negeri. Kenapa bukan dari kita sendiri yang memulai,” kritiknya.
Nugie mengatakan, Indonesia punya kontribusi besar dalam gerakan perubahan iklim. Musik sebagai bahasa universal mencoba memanggil masyarakta untuk menyayangi lingkungan dan hemat air.
“Saya juga baru punya anak dan saya tentu gak mau akses ke air untuk anak saya itu hadi susah karena air jadi mahal. Saya sih berharap air jangan dijadikan komoditi yang mahal buat masyarakat,” harapnya.
Konser Live Earth akan diadakan pada 18 April 2010 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali. Acara serupa serentak digelar di lebih dari 40 negara dunia. Ini kali pertama Indonesia dilibatkan.
Kegiatan ini juga akan dimeriahkan 100 artis seperti Slank, Gigi, God Bless, Glenn Fredly, Dwiki Dharmawan, Nugie, Dik Doank, DJ Anton, Superman is Dead dan lain-lain.
Kegiatan ini juga sekaligus sebagai sebuah upaya menyosialisasikan air bersih dan penggalangan dana untuk membantu mengatasi krisis air.
(nov)