Komika Singgih Sahara Diduga Lakukan Penipuan Berkedok Penggalangan Dana hingga Rp 250 Juta

JAKARTA - Komika Singgih Sahara belakangan menjadi sorotan usai diduga melakukan penipuan berkedok penggalangan dana. Dugaan penipuan yang dilakukan Singgih Sahara sendiri digunakan olehnya untuk bermain judi online.

Tidak tanggung-tanggung, nominal yang berhasil diambil Singgih Sahara dari penggalangan dana itu dikabarkan mencapai Rp 250 juta.

Singgih Sahara sendiri merupakan komika asal Semarang yang pernah tampil di televisi. Ia juga merupakan seorang sales promotion boy di salah satu toko mainan sekaligus tukang service mainan di Semarang.

Aksinya tercium media usai dirinya gencar melakukan penggalangan dana untuk ibu dan anaknya yang mengaku mengalami sakit. Sejak Oktober 2023 lalu, ia mencoba open donasi lewat akun X pribadinya @singgihsahara.

Singgih Sahara diduga lakukan penipuan berkedok penggalangan dana (Foto: Instagram)

“TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC. Teman-teman saya sedang open donasi untuk biaya operasional pengobatan ibu dan anak saya. Ibu saya sakit gagal ginjal dan anak saya speech delay, tumbuh lambat dan ada indikasi autism,” kata Singgih Sahara dalam cuitan akun X pribadinya Oktober 2023.

Memasuki 2024 Singgih Sahara masih terus menjalankan aksinya, sehingga pertengahan Maret 2024 akhirnya perbuatan Singgih mulai dicurigai netizen.

Pasalnya, Singgih melakukan penarikan dana sebesar Rp 15 juta dalam kurun waktu dua hari, hingga membuat netizen bingung. Pasalnya, ia tidak memposting bukti berobat.

Bahkan usai melakukan penarikan, ia masih sempat meminta bantuan lagi senilai Rp 2 juta.

Atas kejadian itu, situs penggalangan dana Kitabisa.com pun mengambil tindakan tegas, sebagai tempat Singgih mengajukan penggalangan dana. Mereka mencoba menemui Singgih untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi perbuatan Singgih Sahara, dan dari pertemuannya Kitabisa memberikan statementnya.

“Pertama, seperti yang kami sudah verifikasi sebelumnya di galang dana yang bersangkutan benar bahwa ibu dan anak Singgih dalam kondisi sakit dan perlu pengobatan. Kedua, sebagian dana dari donasi yang terkumpul melalui Kitabisa telah digunakan untuk pengobatan dan biaya penunjang pengobatan seperti pembelian susu, mainan untuk terapi anak, transportasi ke Rumah Sakit dan pembayaran kontrakan untuk Singgih dan keluarganya,” ucap Kitabisa.

“Ketiga, Singgih mengaku sisa sebagian lain penggunaan dana yang sudah dicairkan dari Kitabisa tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tidak bisa memberikan bukti penggunaan donasi dengan alasan nota terbuang dan sebagian donasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.

Sementara itu, Kitabisa juga memberikan upaya tindak lanjut dari kejadian tersebut berupa penutupan penggalangan dana Singgih Sahara. Bahkan donatur yang telah berdonasi di halaman galang dana Singgih bisa mengajukan pengembalian.

(van)