JAKARTA - Dul Jaelani aktif di musik tak hanya sebagai solois tetapi juga bersama band yang dibentuknya, Qodir Band. Kali ini, Dul Jaelani bersama Qodir Band menghadirkan single bertajuk Penyihir.
Lagu Penyihir yang kental nuansa rocknya ini memang dikemas dengan format musik rock yang jadi acuan teman-teman Qodir yang terdiri dari Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro, Axel CB.
“Sepakat kami mengusung musik rock sebagai harga mati genre musiknya Qodir. Karena kami melihat musik rock hampir punah di era zilenial sekarang. Kami ingin meramaikan kembali skena musik funk, blues, psychedelic, rock & roll yang sudah hampir punah di industri musik era zilenial. Namun untuk permainan diksi pada lirik lagu, kami ingin pendenagr Qodir mempunyai interpretasi sendiri-sendiri. Karena kami mengangkat banyak tema dari setiap single yang kami buat,” ungkap Muhammad Xaviar, sang gitaris Qodir.
Dul Jaelani memberi tema khusus yang jarang-jarang anak muda seusianya mengamati dengan jeli yakni fenomena soal elit global yang mengemuka belakangan ini di kanal-kanal sosial media dan youtube.
“Soal lirik, Qodir mengambil diksi yang lugas aja. Waktu saya take vocal, saya hanya melantunkan sebuah syair yang menggambarkan keresahan saya terhadap era yang sedang berjalan. Dan mungkin juga keresahan banyak anak muda lainnya. Jadi tidak ada lirik yang diganti semenjak kita menemukan lirik pertama. Utuh dari awal sampai proses mixing dan mastering. Saya rasa lagu Penyihir adalah lagu yang paling relate di kondisi kehidupan sosial anak muda jaman sekarang. Dan ini bentuk sarkasme terhadap elit global dunia ,” jelas Dul Jaelani.
“Untuk proses pembuatannya sendiri karena lagu ini termasuk dalam album Seribu Bulan yang digarap kurang lebih hamper 1 tahun. Akan tetapi khusus lagu Penyihir dibutuhkan waktu 2 bulan dalam proses buat lirik sampai jadi lagunya. Lumayan lama untuk diskusi lirik dan musiknya,” kata Muhammad Xaviar
(aln)