JAKARTA - Nikita Mirzani selesai menjalani operasi terkait masalah pengapuran tulang serta saraf leher terjepit yang dialaminya. Tim medis memutuskan memasang pen di bagian leher aktris Comic 8 itu.
Dokter Omar Lutfhi yang menangani Nikita Mirzani menjelaskan bahwa operasi itu terpaksa dilakukan. Sebab bantalan leher perempuan disapa Nyai itu dikatakan menonjol keluar sehingga menyebabkan saraf keluar ke lengan kiri.
"(Pen) Permanen jadi nggak akan dilepas,"kata Dokter Omar Lutfhi dalam konferensi pers digelar di Rumah Sakit, Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (6/1/2022).
"Tulang leher kita jumlahnya ada tujuh, Nikita ada masalah di bantalan nomor lima, enam ada bantalan yang menonjol keluar. Sehingga menyebabkan saraf keluar ke lengan kiri. Itu yang menyebabkan nyeri dari leher sampai ke lengan kiri,"jelasnya.
Dokter Omar menyebut pemasangan pen perlu dilakukan guna mengembalikan ketinggian bantalan leher. Sebab menurut hasil rontgen dan MRI, teridentifikasi kalau tulang leher Nikita Mirzani memang bermasalah.
Mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi. Sebab apabila tidak ditangani serius, bisa jadi sang artis bakal mengalami kelumpuhan.
Ketika mendengar keluhan-keluhan dari Nikita Mirzani, akhirnya tindakan medis dilakukan. Dimana operasi berjalan sekitar satu jam lebih dan semuanya berjalan dengan lancar.
"Tim dokter melakukan tindakan karena memang keluhannya cukup signifikan dan pada hari ini kita sudah lakukan tindakan operasi dikerjakan jam 7.40 WIB selesai jam 9 WIB," terangnya.
"Kurang lebih waktunya 1 jam 20 menit, oleh tim dokter spine rumah sakit premiere. Operasi yang kami kerjakan melakukan pergantian bantalan tulang lehernya,"sambungnya.
Sementara itu Dokter Omar Lutfhi membeberkan dalam proses pemulihan, Nikita Mirzani diwajibkan menjalani program fisioterapi selama beberapa bulan ke depan.
Tak cuma program fisioterapi, selama proses pemulihan pun, nantinya mantan istri Dipo Latief ini dibatasi beraktivitas berat. Mengingat operasi pengapuran tulang belakang patut untuk di kontrol sehingga tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.
"Biasanya kami perlu kasih fisioterapi nanti bisa dikerjakan dirawat jalan. Kalau pantangan khusus nggak cuma setelah mba Niki pasti kami edukasi apa posisi kerja,"paparnya.
"Karena memang misalkan dia posisi kerjanya terganggu, makanya nggak enak juga. Makanya nanti perlahan-lahan kami akan edukasi,"tuturnya.
(ltb)