Perbedaan Didi Kempot The Godfather of Broken Heart dari Penyanyi Campursari Lain

JAKARTA - Pengamat musik Aldo Sianturi memberikan pendapatnya mengenai penyanyi Jawa Didi Kempot. Menurut Aldo, ada beberapa perbedaan dari Didi Kempot jika dibandingkan dengan penyanyi campursari lainnya.

Salah satu yang disebutkan Aldo yakni Didi Kempot kerap mengombinasikan lagu Jawa dengen genre lainnya. Hal tersebut menjadikan lagu yang dia bawakan semakin enak untuk didengar.

Baca Juga:

Akhirnya, Lucinta Luna Mengakui Nama Aslinya Muhammad Fatah

Deretan Bukti Lucinta Luna adalah Muhammad Fatah

"Dari pendekatannya dia lebih menggabungkan campursari dengan musik lain. Dia juga menggabungkan dangdut dan keroncong. Itu dekat dengan massa skala besar. Jadi, musiknya sudah gampang dicerna," ujar Aldo Sianturi kepada Okezone melalui sambungan telepon, Jumat (2/8/2019).

Selain itu, lirik yang disajikan Didi dalam setiap karyanya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Tak hanya itu, makna di balik lagu Didi Kempot pun tak jarang juga dirasakan oleh masyarakat luas.

"Selain itu, lirik lagu Didi Kempot juga realistis jadi lebih bisa diterima masyarakat skala besar," sambung Aldo.

Tak hanya itu, dalam 3 dekade berkarya, Didi seakan konsisten mengenai tema dalam lagu-lagu ciptaannya. Pria berusia 52 tahun ini mengusung tema patah hati hingga saat ini Didi mendapat sebutan Godfather of Broken Heart dari kalangan muda mudi.

Baca Juga:

Foto Bareng Siti Badriah dan Suami, Dada Zaskia Gotik Jadi Sorotan

Sebelum Meninggal, Ini Wasiat Agung Hercules

"Memang di musik ini kan ada kekuatan dalam syair dan dia berbicara tentang patah hati terus sampai dilabeli Godfather of Broken Heart," lanjutnya.

Tak hanya itu, Aldo juga menambahkan fenomena yang diciptakan Didi Kempot pun berhasil mengalahkan eksistensi Rahmat Katolo di era lalu. Sebelumnya, Rahmat Kartolo juga sempat mendapatkan label serupa dari masyarakat.

(sus)