JAKARTA – Legenda kreator Marvel, Stan Lee mengembuskan napas terakhir pada Senin 12 November 2018 waktu Amerika Serikat akibat penyakit pneumonia. Pencipta deretan tokoh superhero itu meninggal dalam usia 95 tahun.
Di balik kesuksesan dalam menciptakan tokoh imajinatif yang digandrungi masyarakat di penjuru dunia, berbagai kontroversi pun sempat menghiasi kehidupan Stan Lee. Bahkan, pria kelahiran New York, 28 Desember 1922 itu harus berurusan dengan hukum akibat kasus-kasusnya.
Berikut Okezone merangkum tiga kontroversi yang sempat terjadi kepada Stan Lee.
1. Dituding melakukan pelecehan terhadap perawat
Pada Januari lalu, Stan Lee dikabarkan melakukan pelecehan seksual terhadap para perawat muda yang ia sewa untuk mengurusnya di Hollywood Hills. Ia disebut-sebut meraba tubuh perawat muda. Menurut pengakuan para perawat tersebut, mereka dipaksa untuk berjalan tanpa busana dan melakukan oral seks untuk memuaskan Lee.
(Baca juga: Deretan Film Stan Lee yang Gagal Laku di Pasaran)
Sementara itu, Lee yang tak merasa melakukan hal tersebut pun membantah. Lewat kuasa hukumnya, Lee mengonfirmasi tudingan tersebut secara tertulis. Ia pun mengatakan bahwa para perawatnya itu, sempat mengancam hingga tindak pemerasan.
“Tuan Lee telah menerima sejumlah tuntutan untuk membayar uang dan ancaman bila ia tidak melakukannya, para penuntut akan memberi tahu media. Tuan Lee tidak akan bisa diperas atau difitnah oleh siapa pun karena sama sekali tidak melakukan kesalahan," bunyi kalimat dalam surat tersebut.
2. Dituding melakukan pelecehan seksual terhadap ahli pijat
Kasus dengan para perawat bukanlah satu-satunya tudingan pelecehan seksual yang dialamatkan pada Stan Lee. Beberapa bulan sebelumnya, pada April 2017 lalu, seorang ahli pijat wanita mengaku telah diperlakukan tak pantas oleh Stan Lee.
Maria Carballo, ahli pijat tersebut mengatakan Lee membelai dirinya sendiri dan mengerang saat sesi pijat berlangsung. Merasa dilecehkan, Carballo pun berhenti memijat Lee dan kemudian disusul dengan amarah bos Marvel itu.
Bukan itu saja Carballo juga mengaku bahwa Lee menarik dan menyentuhkan kakinya ke alat kelamin Lee saat sesi pijatan berlangsung. Padahal therapist asal Chicago tersebut mengaku melakukan pijatan dengan kakinya.
Atas perlakuan Lee yang ia sebutkan itu, Maria Carballo melayangkan gugatan terhadap Lee dan asistennya, Mac Anderson. Dalam laporannya itu, Carballo meminta uang ganti rugi sebesar USD50 ribu atau setara dengan Rp694 juta.
3. Melayangkan gugatan pada POW! Entertainment
Stan Lee mengajukan gugatan kepada pihak POW! Entertainment pada Mei 2018 lalu di Pengadilan Tinggi Los Angeles Country. Dalam gugatannya itu, Lee mengklaim bahwa CEO POW serta dua petinggi bersekongkol untuk mencuri identitasnya. Selain itu, Stan Lee berujar bahwa Duffy dan Gill Champion dari CEO POW! Entertainment tidak mengungkapkan ketentuan kesepakatan kepadanya.
(Baca juga: Polisi Jaga Ketat Ruang Sidang Sisca Dewi saat Bambang Sunarwibowo Bersaksi)
Namun, dua bulan kemudian, secara mengejutkan Stan Lee mencabut gugatannya itu. Tuntutan berupa ganti rugi sebesar USD1 miliar atau sekira Rp14,3 triliun secara tiba-tiba ia batalkan.
"Semuanya membingungkan bagi semua orang, termasuk saya dan para penggemar, tetapi saya sekarang senang dikelilingi oleh mereka yang menginginkan yang terbaik untuk saya," kata Stan Lee seperti dikutip dari laman Hollywood Reporter, Selasa (10/7/2018).
"Saya senang karena mencabut gugatan saya, kemudian kembali ke bisnis bersama teman dan kolega saya di POW! dan meluncurkan karakter dan cerita luar biasa berikutnya!” sambungnya.
(sus)