Penggemar Jadikan Bowo Alpenliebe Sebagai Tuhan, Deddy Corbuzier: You're Sick!

JAKARTA – Hebohnya seorang bocah bernama Bowo Alpenliebe lewat sebuah aplikasi TikTok mengundang Deddy Corbuzier untuk turut memberikan tanggapan seputar viralnya nama tersebut baru – baru ini bukan hanya di dunia maya tapi juga menjadi perbincangan publik.

Terlebih sebuah acara bertajuk Meet and Greet untuk bertemu langsung dengan Bowo serta berfoto bersama dengan membayar sejumlah biaya juga menuai kontroversi dari berbagai macam pihak. Lantas seperti apa tanggapan dari seorang Deddy Corbozier?

“Gue tuh nggak punya masalah dengan TikTok ya, Gue juga nggak ada masalah dengan mereka yang jumpa fans harus bayar 80 ribu buat foto, walaupun gue enggak pernah jumpa fans dan mereka bayar,” kata Deddy pada channel YouTube miliknya (2/7/2018).

Meski begitu, ada satu hal yang mengusik fikirannya tentang seorang penggemar yang punya ide sedikit di luar kendali terhadap sang idola yang tenar di Tik Tok dengan melakukan lip sync pada beberapa lagu di aplikasi tersebut.

Baca juga: Intip Gaya Bowo Alpenliebe saat Tik Tok yang Viral  

“Yang gua masalahkan adalah ada orang gila tergila tergila sampai mengatakan bahwa Tuhannya Bowo, what the F****k, siapa yang mau jadi nabinya? Atau, gua rela kehilangan keperawanan gua demi seorang Bowo,” ungkap Deddy sambil keheranan.

 

Baginya jika ada seseorang yang sampai benar – benar melakukan hal tersebut dengan menjadikan seorang Bowo untuk di puja selayaknya mereka beribadah kepada Tuhannya atau yang lebih mengerikan dengan rela melakukan apapun demi seorang bocah berusia 13 tahun, ayah satu anak itu pun menyebutkan ada yang yang tidak beres pada diri orang tersebut.

“Kalau anda bisa berfikiran sampai kesitu untuk seseorang yang bahkan tidak mengenal anda, seriously, elu sakit men!” tegas Deddy.

Sebagai salah satu langkah bijak, pria yang kini berprofesi sebagai seorang presenter tersebut memberikan sebuah pandangan baru mengapa mereka bisa sangat memuja seseorang dengan berlebihan, itu karena salah satu faktornya adalah ketidak percayaan diri.

“Karena mereka berfikir bahwa mereka bukan siapa – siapa lalu kemudian mencari sosok yang di puja hingga di dewa dewakan, akhirnya mereka mencintai hal dalam sebuah halusinasi. Saran saya adalah Belajar mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain karena hal itu bisa membawa anda pada seb

(ade)