JAKARTA - Ahmad Dhani dan Mulan Jameela baru saja berlibur ke kota Yerusalem. Kunjungannya ke kota tersebut ternyata membuat Ahmad Dhani jatuh hati terhadap kota tersebut. Bahkan, musisi papan atas ini akan membuat bisnis tur dan trevel ke Kota Yerusalem.
Rencana bisnis baru Ahmad Dhani ini disampaikannya secara langsung. Menurutnya, kegiatan ini selain untuk berbisnis juga dapat menjadi ibadah.
"Saya rencananya mau buat satu kegiatan baru dalam beribadah di Yarusalem. Biasanya kan orang umrah. Padahal Yerusalem sendiri memiliki banyak tempat wisata dan ibadah," ujar Ahmad Dhani kepada Okezone di kediamannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
(Baca Juga: Anggap Remeh Makanan, Penyebab Febby Rastanty Kena Usus Buntu)
(Baca Juga: Bakal Ada Keseruan Apa The Next Boy/Girl Band Season 2 Episode 9?)
Melalui bisnis ini juga Ahmad Dhani ingin menekankan jika Kota Yerusalem juga milik umat islam. Mengingat selama ini stigma masyarakat yang berpandangan jika Yerusalem hanya milik agama tertentu saja.
"Yarussalem milik orang islam juga. Itu tempat wisata terbaik karena 3 agama.Saya mau mensosialisasi itu. Saya mau buat tradisi tersendiri. Menurut saya belum banyak yang kesana. Bukan hanya bisnis tapi kita membuka pikiran umat muslim buat ziarah ke Al-Quds. Di sana itu ada hadis qudsi yang menyatakan jika kita mengunjungi masjid Al-Quds maka dapat menghapus dosa," terang kembali ayah lima anak itu.
Salah satu hal yang membuat Ahmad Dhani tertarik dengan Masjid Al-Qudus yakni keaslian bangunan. Bangunan masjid tersebut masih seperti zaman dahulu dan belum mengalami perubahan sehingha terkesan lebih antik.
"Kalau ke Yerusalem ada Kota Hebron di situ ada makam Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sendiri diakui oleh 3 agama karena bapak dari para nabi.
Menyinggung kembali tentang bisnisnya, menurut Ahmad Dhani bisnis barunya ini bukan bertujuan untuk memperkaya diri.
"Sebenarnya ini bukan bisnis untuk memperkaya diri tapi untuk sekadar buat ajak teman-teman untuk ke sana.
Awalnya Ahmad Dhani merencanakan bisnisnya ini akan dimulai Agustus 2018. Namun akhirnya ia memutuskan untuk mengundur menjadi November. Hal tersebut lantaran, bulan Agustus suhu Yerusalem sedang panas-panasnya. Sementara itu bulan November, cuaca di Yerusalem sedang dingin.
(aln)