LOS ANGELES – Masih ingat dengan kasus peretasan yang dialami HBO bulan lalu? Kini, ‘Mr. Smith’ kembali dengan screenshot isi pembicaraannya dengan petinggi HBO melalui surat elektronik (surel).
Yang menarik adalah dalam surel tersebut si peretas ditawari ‘bayaran’ sebesar USD250.000 atau setara dengan Rp3,3 miliar oleh HBO. Melansir Hollywood Reporter, ‘negosiasi’ yang terjadi pada 27 Juli 2017 itu dibocorkan untuk mempermalukan HBO.
Baca juga: Kasus Memanas, Peretas Data Tuntut HBO Bayar Tebusan Jutaan Dolar
Surel yang awalnya ditulis cukup hati-hati dan menghindari bahasa yang dapat berkesan membebaskan sang peretas, malah terkesan sebagai tawaran ‘hadiah’. Dalam surel itu, tertulis bahwa sejak 23 Juli 2017, para petinggi HBO telah bekerja keras untuk meninjau semua ‘tuntutan’ peretas.
“Dengan semangat kerja sama profesional, kami meminta Anda untuk memperpanjang masa tengat seminggu ke depan,” tulis petinggi HBO berjabatan senior vice president tersebut di awal surelnya.
Baca juga: Terungkap, Masalah Uang Jadi Penyebab HBO Diretas Hacker
Dia kemudian melanjutkan, “Sebagai niat baik dari pihak HBO, kami berkomitmen untuk memberikan ‘hadiah’ sebesar USD250.000 kepada Anda, segera setelah kami bisa membuat akun untuk bitcoin.”
“Pasalnya, kami belum memiliki infrastruktur untuk melakukan pembayaran besar melalui bitcoin, meskipun telah mencoba untuk melakukan langkah-langkah sesuai saran Anda,” tulis petinggi HBO tersebut.
Masih belum bisa dipastikan keautentikan surel tersebut. Namun surel yang diterima Hollywood Reporter pada 3 Agustus 2017 tersebut, juga berasal dari akun yang sama, yaitu Mr. Smith. Akun serupa yang mengirimkan pesan dan mencuri data-data HBO.
Baca juga: Heboh Game of Thrones, Situs HBO Crash
Dalam surelnya Mr. Smith menjelaskan, “Ini hanya tentang uang. Secara resmi, kami dan HBO hanya memiliki waktu seminggu untuk bernegosiasi. Namun, mereka melanggar perjanjian dan ingin bermain-main dengan kami.”
Si peretas mengklaim, mereka telah mencuri 1,5 terabyte data HBO. Dari besaran itu, mereka telah merilis sejumlah program HBO yang belum ditayangkan, termasuk Ballers dan Room 104. Selanjutnya, pada 7 Agustus 2017, sang peretas kembali merilis data cache yang berisi rangkuman skrip serial Game of Thrones.
Dalam surel tersebut, si peretas juga menyelipkan tuntutan awal mereka kepada bos HBO, Richard Plepler, melalui format video. “Kami berhasil menyusup dalam jaringan raksasamu. HBO merupakan salah satu target tersulit yang pernah kami retas (proses ini membutuhkan waktu 6 bulan).” Dalam tuntutannya kepada Plepler, peretas tersebut menuntut uang dengan besaran yang telah disamarkan.
Baca juga: Ulah Tangan Jahil Hacker, Game of Thrones Season 7 Bocor
Sementara itu, HBO mengakui, bahwa si ‘petinggi’ tersebut benar bekerja di divisi teknologi jaringan TV kabel raksasa dunia itu. Namun mereka menolak untuk berkomentar lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Korban peretasan Hollywood, biasanya enggan mengakui bahwa mereka membayar atau bahkan menawarkan sejumlah uang kepada pelaku. Pasalnya, hal itu akan menjadi preseden buruk yang bisa menimbulkan efek buruk bagi perusahaan mereka.
Namun dalam kasus ini, besar kemungkinan HBO sebenarnya tak berniat membayar sang peretas. Mereka hanya mencari cara untuk mengulur data demi memastikan mereka bisa mendapatkan kembali data-data itu sebelum dirilis di Internet.
Follow Berita Okezone di Google News
(SIS)