JAKARTA - Sejarawan Anhar Gonggong (70) saat dimintai komentarnya mengenai film sejarah karya sutradara Hanung Bramantyo berjudul Soekarno: Indonesia Merdeka, ia memberikan kesan positif untuk film tersebut.
"Saya justru memberi apresiasi kepada sutradara karena telahĀ memunculkanĀ sesuatu yang baruĀ tentang sosok Soekarno", kata Anhar Gonggong saat berbicara dengan media di Jakarta, Senin (23/12/2013).
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
Di tengah perseteruan antara putri Bung Karno, Rahmawati Soekarnoputri dengan Hanung dan Raam Punjabi, pemilik Multivision Plus, ia menilai jika jalan cerita di film tersebut sepatutnya mendapat penghargaan dari keluarga besar Soekarno.
"Tanpa menafikan atau mengurangi penghormatan terhadap keluarga Soekarno yang merasa ada hal yang tidak sesuai dengan pandangan mereka tentang Soekarno dalam film itu. Kita juga harus memberi penghormatan kepada pihak2 lain yang ingin mengangkat sosok sang tokohĀ dalam bentukĀ berbeda," ujar Anhar.
Sejarawan juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Departemen Sejarah Universitas IndonesiaĀ ini juga menghargai jalan cerita sejarah Soekarno dari sudut pandang Hanung.
Karena iniĀ bentuk kekagumannya terhadap sang tokoh," kata pria berdarah Bugis ini.
"Sepertinya film ini berhasil memuncullkan secara apa adanya ketokohan Soekarno, tidakĀ melulu dalam gambarin heroik seperti yang selama ini dimunculkan dan itu saya kira bagus karena menampilkan sang tokoh dalam wujud yang lebih apa adanya," ungkapnya.
(tre)