JAKARTA - Industri musik Indonesia yang tengah carut marut akibat merajalelanya pembajakan membuat musisi senior Ikang Fawzi enggan membangun bisnis di dunia yang membesarkan namanya.
"Musik ini sampai hari ini susah diukur karena pembajakan merajalela, kalau dulu pijakannya kan CD, setelah dibajak enggak bisa dijadikan ukuran lagi," kata Ikang saat ditemui di kediamannya di Pelangi Bintaro, Tangerang Selatan, beberapa hari lalu.
Pelantun "Preman" ini berpendapat tim produksi seolah tidak ada harganya karena karya yang dihasilkan dengan susah payah begitu mudah dicuri orang lain. Apesnya, royalti pun tidak masuk kantong musisi.
Hal itu juga menjadikan Ikang tak mau menjadi produser bagi musisi. "Dan produser itu malah jadi manajemen artis, disuruh ngurus iklan, ngurus film, apapun, itu bukan produser namanya tapi manajemen, kalau produser musik ya, hanya sekedar menjual musik," ujarnya.
(tre)