TANGERANG - Franky Sahilatua dikenal sebagai musisi yang kritis. Salah satu sikap kritis Franky adalah selalu bersuara lantang menolak eksploitasi musisi oleh pelaku industri musik.
"Franky inginnya seniman enggak hanya menerima, tapi seniman bisa jadi pelaku bisnis. Dia selalu ingin seniman bisa mengerti rules dari bisnisnya. Karena selama ini kita tahu seniman kebanyakan hanya jadi obyek dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu," ujar Utha Likumahua di rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (21/4/2011).
Di mata Utha, Franky merupakan orang yang lemah lembut, namun penuh ketegasan. Pelantun Perahu Retak itu juga selalu memperhatikan kesejahteraan seniman.
"Franky orangnya lemah lembut tapi dalam prinsip tegas dan lugas. Kita seniman merasa kehilangan seorang tokoh. Bukan artis saja, tapi dia mencakup segala-galanya. Dia punya kemampuan, skill dan dedikasi terhadap teman-teman seniman lainnya," pujinya.
Franky Sahilatua meninggal dunia dalam perjuangannya melawan kanker sumsum tulang belakang di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu, 20 April 2011, sekira pukul 15.15 WIB. Dia meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak. Jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat, 22 April 2011, pukul 11.00 WIB.
(ang)